Minggu, 07 Agustus 2016
SOLUSIO PLASENTA
SOLUSIO PLASENTA LENGKAP
SOLUSIO PLASENTA
A. Definisi
1) Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari implantasi normalnya (korpus uteri) setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum janin lahir.(9) .
2) Cunningham dalam bukunya mendefinisikan solusio plasenta sebagai separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya korpus uteri sebelum janin lahir.(1)
3) Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasi normalnya sebelum janin lahir, dan definisi ini hanya berlaku apabila terjadi pada kehamilan di atas 22 minggu atau berat janin di atas 500 gram (2)
B. Klasifikasi
solusio plasenta |
a. Trijatmo Rachimhadhi membagi solusio plasenta menurut derajat pelepasan plasenta (2)
1. Solusio plasenta totalis, plasenta terlepas seluruhnya.
2. Solusio plasenta partialis, plasenta terlepas sebagian.
3. Ruptura sinus marginalis, sebagian kecil pinggir plasenta yang terlepas.
b. Pritchard JA membagi solusio plasenta menurut bentuk perdarahan (4)
1. Solusio plasenta dengan perdarahan keluar
2. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, yang membentuk hematoma retroplacenter
3. Solusio plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam kantong amnion .
c. Cunningham dan Gasong masing-masing dalam bukunya mengklasifikasikan solusio plasenta menurut tingkat gejala klinisnya, yaitu: (5,6)
1. Ringan : perdarahan <100-200 cc,uterus tidak tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup,pelepasan plasenta <1/6 bagian permukaan,kadar fibrinogen plasma >150 mg%
2. Sedang : Perdarahan lebih 200 cc, uterus tegang, terdapat tanda pre renjatan, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta 1/4-2/3 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%.
3. Berat : Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, janin mati, pelepasan plasenta dapat terjadi lebih 2/3 bagian atau keseluruhan.
C. Etiologi
Penyebab primer belum diketahui pasti, namun ada beberapa faktor yang menjadi predisposisi
1. Faktor kardio-reno-vaskuler
Glomerulonefritis kronik, hipertensi essensial, sindroma preeklamsia dan eklamsia. Pada penelitian di Parkland, ditemukan bahwa terdapat hipertensi pada separuh kasus solusio plasenta berat, dan separuh dari wanita yang hipertensi tersebut mempunyai penyakit hipertensi kronik, sisanya hipertensi yang disebabkan oleh kehamilan.(7,8)
2. Faktor trauma
§ Dekompresi uterus pada hidroamnion dan gemeli.
§ Tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin yang banyak/bebas, versi luar atau tindakan pertolongan persalinan
§ Trauma langsung, seperti jatuh, kena tendang, dan lain-lain.
3. Faktor paritas ibu
Lebih banyak dijumpai pada multipara dari pada primipara. Beberapa penelitian menerangkan bahwa makin tinggi paritas ibu makin kurang baik keadaan endometrium (7,8)
4. Faktor usia ibu
Makin tua umur ibu, makin tinggi frekuensi hipertensi menahun. (2)
5. Leiomioma uteri (uterine leiomyoma) yang hamil dapat menyebabkan solusio plasenta apabila plasenta berimplantasi di atas bagian yang mengandung leiomioma (1,7)
6. Faktor pengunaan kokain
Penggunaan kokain mengakibatkan peninggian tekanan darah dan peningkatan pelepasan katekolamin yang bertanggung jawab atas terjadinya vasospasme pembuluh darah uterus dan berakibat terlepasnya plasenta. Namun, hipotesis ini belum terbukti secara definitif
7. Faktor kebiasaan merokok
Ibu yang perokok juga merupakan penyebab peningkatan kasus solusio plasenta sampai dengan 25% pada ibu yang merokok ≤ 1 (satu) bungkus per hari. Ini dapat diterangkan pada ibu yang perokok plasenta menjadi tipis, diameter lebih luas dan beberapa abnormalitas pada mikrosirkulasinya
8. Riwayat solusio plasenta sebelumnya
Hal yang sangat penting dan menentukan prognosis ibu dengan riwayat solusio plasenta adalah bahwa resiko berulangnya kejadian ini pada kehamilan berikutnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak memiliki riwayat solusio plasenta
9. Pengaruh lain, seperti anemia, malnutrisi/defisiensi gizi, tekanan uterus pada vena cava inferior dikarenakan pembesaran ukuran uterus oleh adanya kehamilan, dan lain-lain. (8)
D. Gambaran Klinis (1,2,3)
1. Solusio plasenta ringan
Solusio plasenta ringan ini disebut juga ruptura sinus marginalis, dimana terdapat pelepasan sebagian kecil plasenta yang tidak berdarah banyak. Apabila terjadi perdarahan pervaginam, warnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sakit. Perut terasa agak sakit, atau terasa agak tegang yang sifatnya terus menerus. Walaupun demikian, bagian-bagian janin masih mudah diraba. Uterus yang agak tegang ini harus selalu diawasi, karena dapat saja menjadi semakin tegang karena perdarahan yang berlangsung.
2. Solusio plasenta sedang
Dalam hal ini plasenta terlepas lebih dari 1/4 bagian, tetapi belum 2/3 luas permukaan Tanda dan gejala dapat timbul perlahan-lahan seperti solusio plasenta ringan, tetapi dapat juga secara mendadak dengan gejala sakit perut terus menerus, yang tidak lama kemudian disusul dengan perdarahan pervaginam. Walaupun perdarahan pervaginam dapat sedikit, tetapi perdarahan sebenarnya mungkin telah mencapai 1000 ml. Ibu mungkin telah jatuh ke dalam syok, demikian pula janinnya yang jika masih hidup mungkin telah berada dalam keadaan gawat. Dinding uterus teraba tegang terus-menerus dan nyeri tekan sehingga bagian-bagian janin sukar untuk diraba. Jika janin masih hidup, bunyi jantung sukar didengar. Kelainan pembekuan darah dan kelainan ginjal mungkin telah terjadi,walaupun hal tersebut lebih sering terjadi pada solusio plasenta berat
3. Solusio plasenta berat
Plasenta telah terlepas lebih dari 2/3 permukaannnya. Terjadi sangat tiba-tiba. Biasanya ibu telah jatuh dalam keadaan syok dan janinnya telah meninggal. Uterus sangat tegang seperti papan dan sangat nyeri. Perdarahan pervaginam tampak tidak sesuai dengan keadaan syok ibu, terkadang perdarahan pervaginam mungkin saja belum sempat terjadi. Pada keadaan-keadaan di atas besar kemungkinan telah terjadi kelainan pada pembekuan darah dan kelainan/gangguan fungsi ginjal
E. Komplikasi
a. Syok perdarahan
Pendarahan antepartum dan intrapartum pada solusio plasenta hampir tidak dapat dicegah, kecuali dengan menyelesaikan persalinan segera. Bila persalinan telah diselesaikan, penderita belum bebas dari perdarahan postpartum karena kontraksi uterus yang tidak kuat untuk menghentikan perdarahan pada kala III . Pada solusio plasenta berat keadaan syok sering tidak sesuai dengan jumlah perdarahan yang terlihat (1,10,17)
b. Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penderita solusio plasenta, pada dasarnya disebabkan oleh keadaan hipovolemia karena perdarahan yang terjadi. Biasanya terjadi nekrosis tubuli ginjal yang mendadak, yang umumnya masih dapat ditolong dengan penanganan yang baik. (1,2)
c. Kelainan pembekuan darah
Kelainan pembekuan darah biasanya disebabkan oleh hipofibrinogenemia. (2)
d. Apoplexi uteroplacenta (Uterus couvelaire)
Pada solusio plasenta yang berat terjadi perdarahan dalam otot-otot rahim dan di bawah perimetrium kadang-kadang juga dalam ligamentum latum. Perdarahan ini menyebabkan gangguan kontraktilitas uterus dan warna uterus berubah menjadi biru atau ungu yang biasa disebut Uterus couvelaire.
Komplikasi yang dapat terjadi pada janin:
Fetal distress, Gangguan pertumbuhan/perkembangan, Hipoksia, anemia, Kematian
F. Diagnosis (5)
1. Anamnesis
@ Perasaan sakit yang tiba-tiba di perut
@ Perdarahan pervaginam yang sifatnya dapat hebat dan sekonyong-konyong(non-recurrent) terdiri dari darah segar dan bekuan-bekuan darah yang berwarna kehitaman
@ Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti
@ Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, mata berkunang-kunang.
@ Kadang ibu dapat menceritakan trauma dan faktor kausal yang lain.
2. Inspeksi
@ Pasien gelisah, sering mengerang karena kesakitan.
@ Pucat, sianosis dan berkeringat dingin.
@ Terlihat darah keluar pervaginam (tidak selalu).
3. Palpasi
@ Uterus tegang dan keras seperti papan yang disebut uterus in bois (wooden uterus) baik waktu his maupun di luar his.
@ Nyeri tekan di tempat plasenta terlepas.
@ Bagian-bagian janin sulit dikenali, karena perut (uterus) tegang.
4. Auskultasi
Sulit dilakukan karena uterus tegang, bila DJJ terdengar biasanya di atas 140, kemudian turun di bawah 100 dan akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari 1/3 bagian.
5. Pemeriksaan dalam
F Serviks dapat telah terbuka atau masih tertutup.
F Kalau sudah terbuka maka plasenta dapat teraba menonjol dan tegang
F Apabila plasenta sudah pecah dan sudah terlepas seluruhnya, plasenta ini akan turun ke bawah dan teraba pada pemeriksaan, disebut prolapsus placenta
6. Pemeriksaan umum
Tekanan darah semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita penyakit vaskuler, tetapi akan turun dan pasien jatuh dalam keadaan syok. Nadi cepat dan kecil
7. Pemeriksaan laboratorium
§ Urin : Albumin (+), pada pemeriksaan sedimen dapat ditemukan silinder dan leukosit.
§ Darah : Hb menurun, periksa golongan darah, lakukan cross-match test. Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah hipofibrinogenemia
8. Pemeriksaan plasenta.
Plasenta biasanya tampak tipis dan cekung di bagian plasenta yang terlepas (kreater) dan terdapat koagulum atau darah beku yang biasanya menempel di belakang plasenta, yang disebut hematoma retroplacenter.
9. Pemeriksaaan Ultrasonografi (USG)
Pada pemeriksaan USG yang dapat ditemukan antara lain :Terlihat daerah terlepasnya plasenta, Janin dan kandung kemih ibu, Darah, Tepian plasenta
G. Terapi
1) Solusio plasenta ringan
Bila usia kehamilan kurang dari 36 minggu dan bila ada perbaikan (perdarahan berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang, janin hidup) dengan tirah baring dan observasi ketat, kemudian tunggu persalinan spontan. (2)
Bila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus, gejala solusio plasenta makin jelas, pada pemantauan dengan USG daerah solusio plasenta bertambah luas), maka kehamilan harus segera diakhiri. Bila janin hidup, lakukan seksio sesaria, bila janin mati lakukan amniotomi disusul infus oksitosin untuk mempercepat persalinan
2) Solusio plasenta sedang dan berat (2)
Apabila tanda dan gejala klinis solusio plasenta jelas ditemukan, penanganan di rumah sakit meliputi transfusi darah, amniotomi, infus oksitosin dan jika perlu seksio sesaria
Apabila diagnosis solusio plasenta dapat ditegakkan berarti perdarahan telah terjadi sekurang-kurangnya 1000 ml. Maka transfusi darah harus segera diberikan. Amniotomi akan merangsang persalinan dan mengurangi tekanan intrauterin.
Dengan melakukan persalinan secepatnya dan transfusi darah dapat mencegah kelainan pembekuan darah. Persalinan diharapkan terjadi dalam 6 jam sejak berlangsungnya solusio plasenta. Tetapi jika tidak memungkinkan, walaupun sudah dilakukan amniotomi dan infus oksitosin, maka satu-satunya cara melakukan persalinan adalah seksio sesaria
Apoplexi uteroplacenta tidak merupakan indikasi histerektomi. Tetapi jika perdarahan tidak dapat dikendalikan setelah dilakukan seksio sesaria maka histerektomi perlu dilakukan.
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/solusio-plasenta-lengkap.html#ixzz4GhvGrGVY
TANDA INFEKSI PADA BBL
Anak-anak
Tanda Bahaya dan Infeksi pada Bayi Baru Lahir
Sebagian besar bayi hanya memerlukan perawatan sederhana pada saat dilahirkan, yaitu:
- Berikan kehangatan,
- Bersihkan jalan napas,
- Keringkan,
- Nilai warna.
Perawatan rutin bayi baru lahir sesudah dilahirkan (juga untuk bayi baru lahir yang lahir di luar rumah sakit lalu dibawa ke rumah sakit) meliputi:
- Jagalah bayi supaya tetap kering di ruangan yang hangat, hindarkan aliran udara, selimuti dengan baik.
- Bayi tetap bersama ibunya (rawat gabung).
- Inisiasi menyusu dalam jam pertama kehidupan.
- Jika mampu mengisap, biarkan bayi minum ASI sesuai permintaan.
- Jaga tali pusat tetap bersih dan kering.
Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir dan Bayi Muda
Tanda dan gejala sakit berat pada bayi baru lahir dan bayi muda sering tidak spesifik. Tanda ini dapat terlihat pada saat atau sesudah bayi lahir, saat bayi baru lahir datang atau saat perawatan di rumah sakit. Pengelolaan awal bayi baru lahir dengan tanda ini adalah stabilisasi dan mencegah keadaan yang lebih buruk.
Tanda bahaya ini mencakup:
- Tidak bisa menyusu,
- Kejang,
- Mengantuk atau tidak sadar,
- Frekuensi napas < 20 kali/menit atau apnu (pernapasan berhenti selama >15 detik),
- Frekuensi napas > 60 kali/menit,
- Merintih,
- Tarikan dada bawah ke dalam yang kuat,
- Sianosis sentral.
Infeksi Bakteri yang Berat
Faktor risiko infeksi bakteri berat adalah:
- Ibu demam (suhu > 37,9° C sebelum atau selama persalinan),
- Ketuban pecah > 18 jam sebelum persalinan,
- Cairan amnion berbau busuk.
Semua tanda-tanda bahaya di atas juga merupakan tanda infeksi bakteri berat, tanda-tanda lainnya adalah:
- Ikterus berat,
- Distensi perut berat.
Tanda infeksi lokal adalah :
- Nyeri dan bengkak sendi, gerakan berkurang dan rewel jika bagian-bagian ini disentuh.
- Pustula kulit banyak dan berat.
- Pusar kemerahan, meluas ke kulit sekitarnya atau terdapat nanah.
- Ubun-ubun membonjol.
Pencegahan infeksi bayi baru lahir
Sebagian besar infeksi neonatal dini dapat dicegah dengan:
- Higiene dan kebersihan yang baik selama persalinan,
- Perhatian khusus pada perawatan tali pusat,
- Perawatan mata.
Sebagian besar infeksi neonatal lanjut didapat di rumah sakit. Hal ini dapat dicegah dengan:
- ASI eksklusif.
- Prosedur cuci tangan yang ketat bagi semua staf dan keluarga sebelum dan sesudah memegang bayi.
- Tidak menggunakan air untuk pelembapan dalam inkubator (Pseudomonas akan mudah berkolonisasi) atau hindari penggunaan inkubator (gunakan perawatan metode kanguru).
- Sterilitas yang ketat untuk semua prosedur.
- Tindakan menyuntik yang bersih.
- Hentikan pemberian cairan intravena (IV) jika tidak diperlukan lagi.
- Hindari transfusi darah yang tidak perlu.
TANDA PERSALINAN
TANDA-TANDA/CIRI MENDEKATI PROSES PERSALINAN (MELAHIRAN)
1.Rasa sakit Pada Panggul
Biasanya kalau sudah mendekati proses melahirkan bunda akan mengalami rasa nyeri pada panggul dan tulang belakang.Hal ini disebabkan karena pergeseran dan pergerakan janin yang mulai menekan bagian tulang belakang anda.
2.Rasa nyeri diselakangan
Posisi kepala janin sudah dalam kondisi turun kebawah didaerah rangka tulang pelvis yang akan menyebabkan bunda mengalami rasa nyeri pada selakangan.Selain itu janin juga akan menekan kandunga kemih yang bisa menyebabkan bunda sering mengalami buang air kecil.
3.Pecahnya Air Ketuban
Pecahnya air ketuban disebabkan oleh adanya desakan kontraksi dan tekanan kepala bayi anda pada mulut serviks.Saat air ketuban sudah mulai bocor anda akan merasakan semburan air atau hanya berupa rembesan saja.Sebenarnya pada saat air ketuban anda tidak akan terasa karena membran tidak mempunyai syaraf.Fungsinya adalah menampung dua liter air amniotik steril yang saat keluar sekaligus juga membersihkan jalur persalinan.
4.Lendir Kental Bercampur Darah
Pada saat persalinan akan dimulai dan cervix mulai membuka.Pada saat bersamaan membran yang mengelilingi bayi anda dan cairan amniotik agak memisah dari dinding rahim.Darah dan mucus yang keluar seperti cairan lengket yang berwarna merah muda ini menjadi salah satu tanda akan menjalani proses persalinan.
5.Perubahan Bentuk Tubuh (Fisik)
Biasanya hormon kehamilan akan membuat banyak perubahan pada tubuh anda.Salah satunya kondisi tulang kema-luan yang sedkit melebar yang membuat dasar panggul semakin lunak agar mempermudah jalannya kelahiran bayi.Bentuk pay-dara tampak membesar karena produksi ASI .
6.Kontraksi
Dinding rahim bunda akan semakin terasa mengeras sebelum melakukan proses persalinan.Kadang kontraksi ini tidak terasa menyakitkan dan kenyakan wanita hamil tidak menyadarinya.Jadi sangat dianjurkan anda harus bisa mengenali apa yang sedang anda rasakan.Anda juga bisa meminta bantuan kepada Dokter
7.Gerakan Bayi Sedikit Melambat
Anda akan merasakan gerakan bayi anda mulai melambat tidak seperti biasanya.Hal tersebut dikarenakan bayi yang ada didalam kandungan sedang mengatur posisi kelahirannya.
8.Kondisi Psikologis
Biasanya seorang ibu hamil yang sudah mendekati proses persalinan kondisi psikologisnya kadang berubah menjadi sering emosian dan keinginan untuk menyendiri.Kondisi seperti ini wajar-wajar saja.
9.Tahap Demi Tahap (Pembukaan)
Pada saat kepala bayi sudah berada pada bagian pintu rahim,proses pembukaan sudah mulai tahap demi tahap.Secara umum pembukaan ini naik satu persatu kia-kira setiap 2 jam sekali yang semakin dekat dengan persalinan anda.
10.Menggigil
Walaupun anda tidak mengalami masalah demam anda akan mengalami rasa mengigil seperti kedinginan diawal masa persalinan.Anda tidak perlu cemas karena termasuk kondisi yang normal dan wajar.
11.Nafsu Makan Bertambah
Biasanya ibu hamil sangat menginginkan makanan tertentu yang dinamakan nyidam.Tetapi berbeda apabila bunda mengalami nafsu makan yang meningkat drastis hal ini bisa menjadi pertanda prose persalinan sudah dekat.
12.Beban Perut Akan Terasa Ringan Berbeda Dengan Sebelumnya
Kalau anda sudah mendekati masa persalinan biasanya anda mengalami beban perut yang terasa ringan.Hal ini disebabkan oleh posisi bayi akan menurun dan mendiami daerah panggul.Ini juga akan sangat membantu bunda bisa bernafas dengan lega dibandingkan dengn sebelumnya.
13.Menderita Kram Perut
Rasa nyeri disekitar perut atau kram memang sangat membuat ibu hamil tidak nyaman karena rasnya seperti sedang datang bulan.Anda bisa membuat rasa ini sedikit berkurang dengan cara mandi air hangat yang membuat keadaan ibu hamil terasa nyaman.Bila derita ini dialami bunda berati masa persalinan sudah dekat.
1.Rasa sakit Pada Panggul
Biasanya kalau sudah mendekati proses melahirkan bunda akan mengalami rasa nyeri pada panggul dan tulang belakang.Hal ini disebabkan karena pergeseran dan pergerakan janin yang mulai menekan bagian tulang belakang anda.
2.Rasa nyeri diselakangan
Posisi kepala janin sudah dalam kondisi turun kebawah didaerah rangka tulang pelvis yang akan menyebabkan bunda mengalami rasa nyeri pada selakangan.Selain itu janin juga akan menekan kandunga kemih yang bisa menyebabkan bunda sering mengalami buang air kecil.
3.Pecahnya Air Ketuban
Pecahnya air ketuban disebabkan oleh adanya desakan kontraksi dan tekanan kepala bayi anda pada mulut serviks.Saat air ketuban sudah mulai bocor anda akan merasakan semburan air atau hanya berupa rembesan saja.Sebenarnya pada saat air ketuban anda tidak akan terasa karena membran tidak mempunyai syaraf.Fungsinya adalah menampung dua liter air amniotik steril yang saat keluar sekaligus juga membersihkan jalur persalinan.
4.Lendir Kental Bercampur Darah
Pada saat persalinan akan dimulai dan cervix mulai membuka.Pada saat bersamaan membran yang mengelilingi bayi anda dan cairan amniotik agak memisah dari dinding rahim.Darah dan mucus yang keluar seperti cairan lengket yang berwarna merah muda ini menjadi salah satu tanda akan menjalani proses persalinan.
5.Perubahan Bentuk Tubuh (Fisik)
Biasanya hormon kehamilan akan membuat banyak perubahan pada tubuh anda.Salah satunya kondisi tulang kema-luan yang sedkit melebar yang membuat dasar panggul semakin lunak agar mempermudah jalannya kelahiran bayi.Bentuk pay-dara tampak membesar karena produksi ASI .
6.Kontraksi
Dinding rahim bunda akan semakin terasa mengeras sebelum melakukan proses persalinan.Kadang kontraksi ini tidak terasa menyakitkan dan kenyakan wanita hamil tidak menyadarinya.Jadi sangat dianjurkan anda harus bisa mengenali apa yang sedang anda rasakan.Anda juga bisa meminta bantuan kepada Dokter
7.Gerakan Bayi Sedikit Melambat
Anda akan merasakan gerakan bayi anda mulai melambat tidak seperti biasanya.Hal tersebut dikarenakan bayi yang ada didalam kandungan sedang mengatur posisi kelahirannya.
8.Kondisi Psikologis
Biasanya seorang ibu hamil yang sudah mendekati proses persalinan kondisi psikologisnya kadang berubah menjadi sering emosian dan keinginan untuk menyendiri.Kondisi seperti ini wajar-wajar saja.
9.Tahap Demi Tahap (Pembukaan)
Pada saat kepala bayi sudah berada pada bagian pintu rahim,proses pembukaan sudah mulai tahap demi tahap.Secara umum pembukaan ini naik satu persatu kia-kira setiap 2 jam sekali yang semakin dekat dengan persalinan anda.
10.Menggigil
Walaupun anda tidak mengalami masalah demam anda akan mengalami rasa mengigil seperti kedinginan diawal masa persalinan.Anda tidak perlu cemas karena termasuk kondisi yang normal dan wajar.
11.Nafsu Makan Bertambah
Biasanya ibu hamil sangat menginginkan makanan tertentu yang dinamakan nyidam.Tetapi berbeda apabila bunda mengalami nafsu makan yang meningkat drastis hal ini bisa menjadi pertanda prose persalinan sudah dekat.
12.Beban Perut Akan Terasa Ringan Berbeda Dengan Sebelumnya
Kalau anda sudah mendekati masa persalinan biasanya anda mengalami beban perut yang terasa ringan.Hal ini disebabkan oleh posisi bayi akan menurun dan mendiami daerah panggul.Ini juga akan sangat membantu bunda bisa bernafas dengan lega dibandingkan dengn sebelumnya.
13.Menderita Kram Perut
Rasa nyeri disekitar perut atau kram memang sangat membuat ibu hamil tidak nyaman karena rasnya seperti sedang datang bulan.Anda bisa membuat rasa ini sedikit berkurang dengan cara mandi air hangat yang membuat keadaan ibu hamil terasa nyaman.Bila derita ini dialami bunda berati masa persalinan sudah dekat.
Langganan:
Postingan (Atom)